Jumat, 03 Juli 2015

Al-Buruuj (15 Ramadhan 1436H) by: Nurul M R

Secara garis besar, surah Al-buruuj ini membahas tentang penguatan akidah dan menggambarkan  kish Ashhabul Ukhdud. Yaitu orng-orang yang membuat parit yang diisi dengan api kemudian dilemparkan orng-orng beriman ke dalamnya karena keimanan mereka. Dalam surat ini digambarkan sepintas kekejaman tas penyiksaan tersebut. Dalam kisah tersebut diisyaratkan betapa agung aqidah yang dipertahankan oleh orng-orang tersebut hingga mereka rela untuk dilemparkan ke dalam parit berapi. Mampukah kita untuk memperthankn keimanan kita sebagaimana Ashhabul Ukhdud mempertahankan keimanannya??
Selanjutnya kita masuk ke tafsir ayat..
(1-3) ayat ini berisi sumpah Allah atas 4 hal yaitu, langit yang memiliki gugusan bintang, hari yang dijanjikn (hari kiamat), syaahid (yang menyaksikan) dan masyhuud (yang disaksikan).
Allah bersumpah demi langit yang memiliki gugusan bintang, hal ini agar manusia berfikir bahwa tanda-tanda kekuasaan Allah itu jelas, bisa dilihat, dirasakan, dan bisa di tadabburi dan bisa kita ambil pelajaran darinya
Kemudian Allah bersumpah demi hari yang dijanjikan,Sayyid Qutub dalam tafsirnya mengatakan bahwa hari yang dijanjikan yang dimaksud disini adalah hari ketika diputuskannnya mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia. Dimana dihari itu telah dijanjikan akn adanya hisab dan pembalasan padanya.
Kemudian Allah bersumpah demi yang menyaksikan dan yang disaksikan, menurut mujahid dan ikrmah, syaahid adalah manusia dan masyhuud adalah yang bisa dilihatnya, menurut Ibnu Abbas, Hasan Al-Bashry dan Said bin jubair, syaahid adalah Allah dan masyhuud adalah yang selain-Nya. Sahal bin Abdullah mengatakan bahwa syaahid adalah malaikat dan masyhuud adalah manusia dan amalnya. Hal ini juga mengingatkan manusia akan adanya pengawasan dan pengadilan yang agung
(4-9) ayat ini berisi kisah tentang Ashhabul Ukhdud, dimulai dengan pelaknatan terhadap ashhabul ukhdud (orng-orng yang membuat parit). Tidak ada dosa yang dilakukan kaum mukmin terhadap mereka, mereka disiksa hanya melainkan karena keimanan mereka, yaitu beriman kepada Allah yang Mahaperkasa. Hal ini sama dengan penderitaan yang dialami sahabat nabi ketika beriman kepada Islam di makkah, mereka diintimidasi namun tetap teguh dengan keimanannya pada Allah yang Maha Esa.
(10-11) dalam ayat ini dikatakan bahwa itu semua ada balasannya, yaitu untuk orang-orng yang menyiksa orang-orang mukmin dan mereka tidak bertobat baginya neraka jahannam  (semoga kita tidak termasuk didalamnya) dan untuk orng mukmin bginya surge yang mengalir d dalamnya (semoga kita termasuk di dalamnya, amiin)
Diayat selanjutnya berisi komentar-komentar tentang ayat sebelumnya yang juga menggambarkan kesempurnaan sifat dan kekuasaan-Nya.
(12) sifat pertama, digambarkan dalam ayat ini bahwa Allah memiiki Azab yang benar-benar keras. Penempatan sifat ini mungkin dimaksudkan sebagai peringatan keras.
(13) kedua,bahwa Allah lah yang menciptakan dan menghidupkan kembali
(14) ketiga bahwa Allah Maha pengampun lagi Maha pengasih. Ayat ini menggambarkan bahwa Allah dengan sifatnya ini tidak menutup pintu aubt untuk hamba-hmabanya yang dzolim jika mereka ingin bertobat.
(15) keempat bahwa Allah memiliki ‘Arsy dan Maha Mulia
(16)kelima bahwa Allah Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendakinya
(17-18) keumdian di ayat ini kita diisyaratkan untuk belajar dari kejadian masa lalu. Yaitu kisah fir’aun dan kaum tsamud. Kaum kaum ini diberi kecerdasan dan kemajuan pada zamannya namun mereka dibinasakan karena keingkaran mereka.
(19-20) masuk ke penutupan, di ayat ini dikataknlah bahwa sesungguhnya orng-orang kafir selalu mendustakan sedangkan mereka selalu dalam pengawasan Allah tapi mereka tidak menyadarinya.
(20-21) dikatakan bahwa bahkan mereka mendustkan Al-qur’an yang sudah di tuliskan di lauhumahfudz..
Nah dari kesemua tafsiran ini saya ingin membuka kesempatan buat teman-teman yang bisa menyebutkan ibrohnya..
Sekian dari saya,semoga bermanfaat, jika ada salah dalam hal apapun itu, baik yang disadari tupun tidk mohon dimaafkan.. Assalamu’alaikum Warohmatullahi wabarokatu..

sumber: tafsir fii dzilalil Qur'an karya sayyid qutub dan dakwatuna.com
created by: Nurul Mutmainnah Ramlan (ramlan_nurhayati@yahoo.co.id/088804026563)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar